Berita

Selasa, 30 April 2019

Bankaltimtara Borong Penghargaan TOP BUMD 2019

Ajang penghargaan Top Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kembali digelar oleh Majalah Top Bussiness bersama Asia Bussiness Research Center. Kegiatan Top BUMD sudah diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahun. Penganugerahan ini disaring dari 1.149 BUMD di seluruh Indonesia.

Kemudian diseleksi menjadi 200 BUMD finalis. Dari finalis tersebut sebanyak 162 BUMD finalis mengikuti proses penilaian lanjutan secara lengkap. Jumlah peserta tahun ini meningkat 10 persen, dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti 130 BUMD yang mengikuti proses penilaian secara lengkap.

PT Bankaltimtara kembali meraih penghargaan sebagai Top BUMD 2019 (best all criteria), selain itu juga berhasil mendapat penghargaan TOP BPD BUKU II 2019, serta Top CEO BUMD 2019. Sebagai Top BUMD, penghargaan juga diberikan kepada gubernur Kaltim dan Kaltara. Karena, keberhasilan BUMD tidak lepas dari peran, kontribusi dan dukungan kepala pemerintahnya. Sehingga secara total Kaltim berhasil mendapat lima penghargaan.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, pihaknya tentunya akan terus mengusulkan sesuatu kepada Bankaltimtara. Namun semua usulan harus sesuai kebutuhan masyarakat Kaltim. Di Kaltim banyak BUMD yang harus mencontoh Bankaltimtara. Dari banyaknya BUMD di Bumi Etam, Bankaltimtara yang berjalan sangat baik, tinggal bagaimana mempertahankan itu dan terus meningkatkan kinerja.

“Kaltim sudah tiga kali mendapatkan penghargaan ini. Tentunya ini harus bisa ditiru oleh BUMD lainnya di Bumi Etam,” ungkapnya kepada Kaltim Post, usai menerima penghargaan sebagai top pembina BUMD 2019, di Golden Ballroom The Sultan Hotel, Jakarta, Senin (30/4).

Menurutnya, dengan seringnya Bankaltimtara mendapatkan penghargaan diharapkan bisa memicu BUMD-BUMD yang lain agar bekerja lebih baik. Sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam pembangunan perekonomian yang bekerlanjutan di Kaltim.

“Bankaltimtara tinggal mempertahankan dan meningkatkan. Sedangkan BUMD lain masih perlu berjuang lebih keras untuk melakukan perbaikan dalam pengelolaan usahanya,” pungkasnya.

Bersamaan, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, PT Bankaltimatara didirikan oleh pemerintah Kaltim. Pada saat itu pihaknya pernah menjadi dewan pengawas di perbankan tersebut, sebelum menjadi PT. Sehingga pihaknya cukup memahami perkembangan Bankaltimtara.

“Memang satu sisi, kita harus bangga Bankaltimtara sudah memiliki asset ketiga terbesar di Indonesia dengan kinerja yang sangat bagus,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Bankaltimtara memang sudah beberapa kali mendapat Top BUMD namun jangan cepat berpuas diri. Harus tetap melakukan peningkatan kinerja, karena para pesaing-pesaing juga terus memperkuat diri.

“Kita di daerah juga harus memperkuat basis daya saing kita, baik dari aspek SDM, strategi bisnis, maupun pengembangan DPK dan kredit,” tuturnya.

Menurutnya, bank memiliki persaingan yang ketat, apalagi Bankaltimtara sebagai agen pembangunan daerah. Mereka tidak hanya bekerja secara profit, namun juga tugas utamanya mengembangkan Kaltim dan Kaltara. Pengurus Bankaltimtara harus bisa mempertahankan kinerja yang sudah baik ini sekaligus meningkatkan profesional pengelolanya.

“Kita provinsi baru, anggarannya kecil kalau dikelola tidak baik maka kacau. Dengan keuangan yang diatur oleh pihak profesional maka daerah ini akan cepat berkembang,” pungkasnya