Berita

Rabu, 16 Desember 2015

BPD Kaltim Resmikan Program Laku Pandai

BANK Pembangunan Daerah (BPD) saat ini telah berpartisipasi menjalankan Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor, dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BPD Kaltim yang pertama kali memulai melakukan program ini di antara BPD lainnya.

 

Dari 26 BPD yang ada tersebar di seluruh Indonesia, BPD Kaltim menjadi bank daerah pertama yang siap melayani nasabah di daerah terpencil tanpa kantor. Tahun ini, ada 11 BPD yang siap menjalankan program Laku Pandai. “BPD Kaltim yang paling siap melaksanakan program ini sehingga kami pun langsung memilihnya untuk menjadi BPD yang pertama kali menjalankan program Laku Pandai,” ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat acara peluncuran Laku Pandai di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara kemarin (15/12).

 

Dia menjelaskan pengawas saat ini sudah melakukan assessment terhadap BPD Kaltim yang saat ini sudah mengantongi izin untuk menyelenggarakan Laku Pandai, terutama terkait dengan keberadaan agen-agen Laku Pandai.

 

“Peresmian Laku Pandai dan Produk Simpel BPD Kaltim merupakan salah satu bentuk komitmen BPD Kaltim sesuai program transformasi BPD 2015 yang bertujuan menjadikan BPD lebih kompetitif, lebih kuat, dan lebih kontributif terhadap perekonomian daerah,” paparnya.

 

Direktur Utama BPD Kaltim Zainudin Fanani mengaku pihaknya memang sudah siap untuk menjalankan program ini. Bahkan segala infrastruktur untuk mempermudah layanan pihaknya sudah siapkan dari awal.

 

“Saat ini, kami sudah punya sembilan agen yang tersebar di kawasan Kecamatan Samboja, dan beberapa daerah di Kutai Kartanegara, serta di Kabupaten Bulungan yang semuanya termasuk dalam daerah pinggiran dan pelosok,” kata Zainudin.

 

Melalui program Laku Pandai, selain menjangkau nasabah di pelosok, pihaknya sekaligus ingin mengedukasi masyarakat terpencil dengan layanan produk perbankan. Agen-agen ini akan di-training dan diharapkan mampu mengedukasi masyarakat yang belum tahu apa

itu bank.

 

Untuk tahap awal BPD Kaltim akan melayani layanan perbankan melalui Laku Pandai ini seperti tabungan dengan karakteristik basic saving account (BSA) dengan saldo maksimum sebesar Rp 20 juta dan maksimum transaksi per bulannya Rp 5 juta baik tunai maupun transfer. “Simpanan ini juga akan memperoleh bunga dan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” tambahnya.

 

Syarat untuk menjadi agen dia jelaskan agen harus mempunyai uang jaminan dalam bentuk tabungan sebesar Rp 25 juta. Nantinya uang tersebut mengakomodasi proses transaksi agen kepada masyarakat. “Saldo agen tetap, cuma itu sebagai dana akomodasi proses transaksi perbankan yang masyarakat lakukan. Kalau tidak mempunyai uang bagaimana agen bisa melaksanakan tugasnya,” ucapnya.

 

Selain itu, agen harus memiliki usaha tetap baik sektor perdagangan atau jasa atau bisa juga dia pegawai negeri yang bekerja di kelurahan atau kecamatan setempat. Tiap transaksi ini agen akan mendapat keuntungan.

 

Pastinya fee yang didapat agen, ia enggan menyebutnya karena hal ini teknis internal. “Yang pasti kalau dia mengantar ke BPD Kaltim yang terdekat akan mendapat fee lebih banyak dibanding hanya melakukan proses melapor melalui smartphone yang dipakai,” jelasnya.

 

Selain memberi kemudahan dan mengedukasi kepada masyarakat pelosok, program ini juga dinilai lebih efisien dibanding melayani nasabah dengan membuka kantor cabang di daerah pelosok.

 

"Operasionalnya akan sangat murah dan efisien. Kalau membangun kantor kas atau KCP tidak kurang Rp 1 miliar belum lagi biaya rutin tiap bulan yang harus dikeluarkan. Kalau Laku Pandai modalnya hanya Rp 5-7,5 juta sudah bisa berjalan. Ini memberikan peluang besar bagi BPD untuk menyukseskan Laku Pandai," terangnya.

 

Meski baru memiliki sembilan agen tahun ini, pada 2016 mendatang, BPD Kaltim menargetkan keagenan hingga 100 agen dengan transaksi lebih dari Rp 200 miliar. "Tahun depan kami targetkan 100 agen dengan transaksi Rp 200 miliar. Kalau agen datang ke lokasi yang pasti enggak ada bank, pasti nasabah berlomba-lomba mendatanginya dan punya keinginan buka rekening ke bank," ucapnya.

 

Dengan adanya agen Laku Pandai, masyarakat di wilayah terpencil bisa menabung dan menarik tabungan. Selain itu, bisa membayar tagihan listrik, pulsa, dan berbagai pembayaran lainnya.

 

Kegiatan peluncuran Laku Pandai BPD Kaltim yang dilakukan di SMA 1 Samboja bersamaan dengan peluncuran produk Simpanan Pelajar (Simpel). Dalam peluncuran tersebut juga dilakukan uji coba mentrasfer uang sebesar Rp 500 ribu dari Samboja, Kutai Kartanegara ke perwakilan yang ada di Pulau Maratua Kalimantan Timur dan disaksikan oleh tamu undangan melalui teleconference. (kaltim.prokal.co)