Berita

Jumat, 08 Februari 2019

Kawal Stadion Madya Sempaja Samarinda akan Jadi Pilot Project Kawasan Transaksi Non Tunai

PT Bank Pembangunan Daerah Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara) akan menjadikan Kawasan Wisata Belanja (Kawal) di Stadion Madya Sempaja, sebagai pilot project kawasan transaksi non tunai. Hal ini merupakan salah satu cara Bankaltimtara dalam mendukung Program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Samarinda.

Pencanangan kawasan transaksi non tunai tersebut rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Untuk menciptakan kawasan transaksi non tunai, Bankaltimtara menggandeng startup lokal dan nasional. Nantinya, tiap transaksi pada kawasan wisata belanja yang hanya ada setiap Minggu pagi ini, bisa melalui aplikasi Pesan Bungkus.

"Namanya Kawal Unik (Kawasan Wisata Belanja Unik). Kenapa unik, karena belanjanya bisa bayar melalui aplikasi Pesan Bungkus," kata Direktur Utama Bankaltimtara, Zainuddin Fanani.

Bankaltimtara, kata Zainuddin, sengaja menggandeng aplikasi lokal Pesan Bungkus dalam mengembangkan gerakan non tunai ini. Menurut Zainuddin, aplikasi yang dikembangkan pemuda lokal Kaltim, tak kalah dengan aplikasi besar nasional, lainnya. "Kita gandeng aplikasi lokal, karena kami menyadari potensi pengusaha lokal tak kalah. Hanya mereka belum diberi kesempatan untuk menaikkan Brandnya. Sekarang kami coba bawa aplikasi ini. Jadi pasang aplikasinya, top up-nya lewat Bankaltimtara," urai Zainuddin.

Dalam Program GNNT, lanjut Zainuddin, perbankan diminta menciptakan komunitas yang bertransaksi secara non tunai. "Kawasan wisata belanja ini sudah berjalan dan berhasil. Nanti beberapa tahun lagi kawasan ini akan terkenal sebagai kawasan non tunai," katanya lagi.

Sekadar informasi, Wisbel Bankaltimtara sudah diluncurkan sejak 2012 lalu. Lokasinya di jalan masuk Komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda. Di lokasi ini, Bankaltimtara memasang ratusan tenda. Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa menjajakan produknya, tanpa perlu khawatir uang sewa maupun biaya kebersihan. Semuanya ditanggung oleh Bankaltimtara.

Kini, tak kurang dari 300 pelaku UMKM berjualan di lokasi yang dipadati ratusan warga tiap Minggu pagi, ini. Bahkan, banyak dari UMKM tersebut yang kini berhasil naik kelas, dengan usaha yang makin mapan. "Banyak pedagang yang naik status, dari berjualan di bawah tenda sekarang punya ruko. Mereka buka disana dan sekaligus melayani pesanan. 7 tahun berjalan memberi pesan cukup baik bagi kami untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM," tutur Zainuddin.