Berita

Rabu, 02 Januari 2019

Tahun 2018, Bankaltimtara Dapat Tambahan Setoran Modal Lebih dari Rp 31 Miliar

Tiga pemerintah daerah merealisasikan penambahan modalnya pada PT Bank Pembangunan Daerah Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara) pada tahun 2018, lalu.

Tiga pemda tersebut yakni Pemprov Kaltara, Pemkab Kutai Barat, dan Pemkot Balikpapan. Total penyertaan modal ketiganya mencapai kisaran Rp31 miliar lebih.

Pemimpin Sekretariat Bankaltimtara, Abdul Haris Sahilin menuturkan, sampai saat ini setoran modal di Bankaltimtara berjumlah Rp3,264 triliun. Dengan demikian Bankaltimtara menempati posisi tiga setoran modal terbanyak di antara BPD lainnya di Indonesia.

"Kita di bawah Bank DKI dan Bank Jatim untuk besaran setoran modal," kata Haris, Rabu (2/1/2019). Besarnya setoran modal ini, kata Haris, membuktikan komitmen Pemda di Kaltim dan Kaltara, sangat besar terhadap kemajuan Bankaltimtara.

Diketahui, saham Bankaltimtara seutuhnya dimiliki Pemprov Kaltim dan Kaltara, berikut 15 kabupaten/kota di dalamnya. "Meskipun kita tidak IPO (initial public offering), tapi penyertaan modal kita yang tertinggi ketiga di Indonesia. Kita tentu berterima kasih kepada pemda yang sudah berkomitmen memberikan penyertaan modal," ujar Haris.

Pada 2019 mendatang, kata Haris, beberapa Pemda lainnya juga akan merealisasikan penambahan penyertaan modal. Di antaranya Balikpapan dan Bontang. Diperkirakan, jumlah realisasi penyertaan modal pada 2019, lebih besar dibanding 2018, lalu.

"Banyak Pemda yang sudah menganggarkan tambahan penyertaan modalnya di 2019. Bahkan sudah dimasukkan dalam Perda APBD-nya masing-masing. Ada Balikpapan, Bontang, dan lainnya. Jadi, kita tinggal menunggu realisasinya saja," kata Haris.

Haris berharap, penambahan penyertaan modal ini bisa direalisasikan pada awal tahun. Sehingga, modal disetor tersebut segera bisa dimanfaatkan Bankaltimtara.

Bagi Pemda, kata Haris, semakin cepat penyertaan modal direalisasikan, semakin besar pula deviden yang akan didapat.

"Bagi kami (Bankaltimtara), semakin cepat direalisasikan, semakin cepat kita manfaatkan. Sehingga makin cepat kami ekspansi usaha, baik peningkatan layanan, produk baru, atau membuka jaringan kantor baru," tutur Haris. (*)